Wednesday, March 24, 2021

There is No Void, To Let Them In

Ini mungkin jadi satu dari ratusan hari yang gak pernah kejadian setelah bertahun-tahun. Bangun dari tidur, buka laptop dan maksa buat nulis (yang mungkin gak langsung dipublish juga.)

      Credit: Twitter User


Abis yin yoga, kepala agak sedikit migren dan mual, minum panadol merah. Kiranya akan lebih baik ditemani lagu instrumental untuk pengantar tidur. Masuklah ke playlist BTS seperti biasa, versi instrumental. Ntah kenapa mau denger lagu Spring Day, salah satu lagu yang bikin saya jadi ARMY tapi juga efek lihat video Bangtan nyanyi gantian di You Quiz yang baru rilis malam tadi dan sukses bikin Army sedunia, baik yang paham bahasa Korea, baca terjemahan atau yang sama sekali gak paham tapi tetap bisa menikmati. Kalau lagu ini sukses bikin perih karena perihal Sewol Ferry Incident tahun 2014, saya jadi ingat juga soal lagu Agust D yang konon memasukan unsur kerinduan akan sahabantnya di lagu ini juga. Saya tetiba jadi berpikir soal kawan-kawan saya yang saya rindukan, ada di mana mereka sekarang?

Surprisingly, mereka semua ada di dekat saya. Selama pandemi mereka tetap berkontak, pendek, singkat atau kadang lama dan sering. Bersyukur sekali. Mereka yang memang tidak lagi jadi kawan memang akhirnya menghilang begitu saja. Bahkan orang-orang terkasih yang saya kira akan muncul dalam pikiran saya di tengah malam di tengah kesendirian ternyata tak pernah sedetik pun muncul. Saya kira ada void di perasaan saya yang perlu diisi. Salah satunya oleh Bangtan dan semestanya. Void yang kiranya tak terisi oleh kerabat atau pasangan, impian atau hasrat. Void yang kiranya menggantikan porsi perasaan-perasaan itu, diisi oleh lagu-lagu yang membuat saya berani mengungkapkan perasaan-perasasan saya, termasuk tulisan ini yang penuh ketidaknyamanan. Tidak menunjukan kebanggaan atau kesenangan yang selalu membuncah. 

Lebih dari itu, ternyata tidak ada void yang diisi oleh Bangtan. 

Lewat tulisan dan lagu yang perlu terjemahan mereka hadir di ruang khusus, bukan untuk mengisi kekosongan. Ruangnya ada, awalnya sedikit tetiba meluas. Masuk ke pikiran saya, untuk menggali lagi lebih dalam pikiran sadar atau tanpa sadar saya. Iya, mereka menguatkan. Iya, mereka memberi suara baru. Iya, mereka berbagi kesulitan. Lebih dari itu, rasanya mereka bisa mensejajarkan diri saya dan mereka yang sama-sama manusia. Tanpa jadi pengalihan atau penyeka luka yang sementara. 

This is odd. 

This is beautiful.

This is so far, yet so close.

   Credit: From ON photoshoot



This is so real, indeed yet, surreal.


Jakarta, 25 Maret 2021, 01.22 AM

Sudah setahun lebih di rumah. 

Di atas kasur, impulsif, tanpa lampu dinyalakan.
Lagu House of Cards instrumental.



No comments:

Post a Comment

What I Learn From: BTS Meals, Tokopedia, Mad Beauty and Everything "In The Name of BTS"..

Teaser kolaborasi BTS x McDonalds Tulisan ini ditulis dari pengalaman pribadi dari berbagai perspektif setelah kolaborasi McDonalds dan kola...